Pengertian Komunikasi Pembelajaran


Pengertian Komunikasi

    Menurut Hardjana, sebagaimana dikutip oleh Endang Lestari G (2003) secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu “cum”, sebuah kata depan yang artinya dengan, atau bersama dengan, dan kata ‘umus”, sebuah kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communio, yang dalam bahasa Inggris disebut communion, yang mempunyai makna kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena untuk ber-communio diperlukan adanya usaha dan kerja, maka kata communion dibuat kata kerja communicare yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, atau berteman. Dengan demikian, komunikasi mempunyai makna pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.

    Evertt M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang di dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk menambah pengetahuannya. Pendapat senada dengan yang dikemukakan oleh Theodore Herbert, yang mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus. Selain definisi yang telah disebutkan di atas, pemikir komunikasi yang cukup terkenal yaitu Wilbur Schramm memiliki pengertian yang sedikit lebih detail. Menurutnya, komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan, pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima. (Suranto : 2005).


Pengertian Pembelajaran

    Menurut Corey (1986 :195), pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. Sedangkan menurut Dimyati dan Mujiono (1999 :297) pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.

    UU.SPN No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Definisi ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik, bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks, dimana di dalamnya terjadi interaksi antara mengajar dan belajar. Proses pembelajaran aktivitasnya dalam bentuk interaksi belajar mengajar dalam suasana interaksi edukatif, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan, artinya interaksi yang telah dicanangkan untuk suatu tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan pada satuan pelajaran.

    Menurut Knirk dan Gustafson (1986:15) pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pembelajaran tidak terjadi seketika, melainkan sudah melalui tahapan perancangan pembelajaran.

    Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi edukatif untuk membuat siswa belajar secara aktif dan mampu mengubah perilaku melalui pengalaman belajar.


Pengertian Komunikasi pembelajaran

    Komunikasi pembelajaran adalah proses penyampaian gagasan dari seseorang kepada orang lain supaya mencapai keberhasilan dalam mengirim pesan kepada yang dituju secara efektif dan efisien.

    Dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan suatu keharusan, agar terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta belajar. Keefektifan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar ini sangat tergantung dari kedua belah pihak. Akan tetapi karena pengajar yang memegang kendali kelas, maka tanggung jawab terjadinya komunikasi dalam kelas yang sehat dan efektif terletak pada tangan pengajar. Keberhasilan pengajar dalam mengemban tanggung jawab tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya dalam melakukan komunikasi ini. Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang positif.

    Dilihat dari prosesnya, komunikasi dibedakan atas komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa, baik bahasa tulis maupun bahasa lisan. Sedangkan komunikasi nonoverbal adalah komunikasi yang menggunakan isyarat, gerak gerik, gambar, lambang, mimik muka, dan sejenisnya.

    Sebagai komunikator atau mediator, guru harus menyadari bahwa sekolah berada di tengah-tengah masyarakat, karenanya sekolah tidak boleh menjadi “menara gading” yang jauh dan terasing dari masyarakat. Sekolah didirikan mengemban amanat dan aspirasi masyarakat (dan peserta didik adalah anak-anak dan sekaligus sebagai bagian dari anggota komunitas masyarakat). Menghindari persoalan tersebut, maka guru harus memerankan dirinya untuk mampu menjadi “bridging” (menjembatani) atau menjadi mediator antara sekolah dan masyarakat melalui upaya cerdas dalam memilih dan menggunakan pola, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang memungkinkan saling menguntungkan antara keduanya. Jadikan masyarakat, lembaga, peristiwa, benda, situasi, kebudayaan, serta industry sebagai sumber belajar bagi peserta didik.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url